Selasa, 07 Juni 2011

AURA Seseorang

Ternyata kualitas warna aura seseorang memiliki kemiripan dengan gradasi warna pelangi, yaitu gradasi warna mulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Seluruh warna itu jika dicampur akan menghasilkan warna putih.
Maka, sesuai dengan gradasi warna itu, aura seseorang juga menggambarkan tingkatan-tingkatan kualitas kondisi jiwanya atau bahkan spiritualitasnya.

MERAH, menggambarkan tipikal paling egois, pemarah, pendengki, iri, pencemburu, posesif, atau secara umum menggambarkan 'gelora nafsu' dan ego tinggi.

JINGGA, menunjukkan pergeseran ke arah warna kuning, yaitu bergesernya sifat individualistik ke arah sosial. Jingga dan kuning menunjukkan sifat yang semakin ramah dan mudah bergaul.

KUNING adalah tipikal orang yang pandai mencari kawan. Namun, semua perkawanan dan persahabatannya masih ditujukan untuk kepentingan dirinya. Meskipun, tujuan itu bisa disembunyikan secara rapi.

HIJAU, warna ini menggambarkan ego yang semakin rendah, berganti dengan kepedulian dan empati kepada orang lain. Hijau adalah tipikal dermawan, pemilik aura warna ini biasanya suka menolong orang lain.

BIRU, menggambarkan karakter kontemplatif, suka merenung mencari jati diri dan mencari jalan menuju kehidupan yang lebih hakiki. Hatinya cenderung mencari ilmu-ilmu 'hakikat' di balik kehidupan dunia yang tampak menggiurkan banyak manusia.

NILA dan UNGU, warna ini menunjukkan kepribadian yang semakin intensif dalam meninggalkan tujuan-tujuan yang bersifat pribadi - individualistik, yaitu kemaslahatan orang banyak.

Dari semua warna, tingkatan paling tinggi adalah warna PUTIH. Warna ini menunjukkan orang-orang yang bisa mengendalikan seluruh karakter-karakter kemanusiaannya menuju kepada karakter Ketuhanan. Untuk tujuan-tujuan yang bersifat Ilahiyah. Warna putih adalah peleburan dari seluruh warna yang ada. Menunjukkan tipikal orang yang mampu menggabungkan seluruh potensi kemanusiaannya, dan kemudian melebur orientasinya hanya untuk berserah diri sepenuhnya kepada Sang Pencipta. Dan ini adalah tingkatan tertinggi dalam kehidupan seorang manusia.


Sumber : Untuk Apa Berpuasa by Agus Mustofa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar