Sebuah pengalaman pribadi ketika sedang antri makan di sebuah kantin prasmanan di salah satu komplek toko dan perkantoran di Surabaya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.15 WIB, rasanya sudah sedikit terlambat untuk makan, dan perut sudah keroncongan. Ketika sampai, antrian sudah cukup lumayan. Tidak lama kemudian datang seorang ibu pekerja yang datang dan tiba-tiba saja berdiri di depan saya, tanpa melihat terlebih dahulu antrian yang paling belakang siapa. Namanya juga sudah lapar, langsung saja saya tegur, "antri bu..!!!", tanpa memandang saya si ibu dengan salah tingkah berkata, "eh...antriannya sampai mana ya ?", setelah itu keluar dari antrian dan menuju teman-temannya yang sudah makan duluan dengan berakting menitipkan tas. Dan kemudian si ibu tadi antri di belakang saya. Masalah kedua selesai.....lho kok ?
Sebelumnya pada antrian tersebut sudah ada masalah, yang menyebabkan antrian tidak segera maju. Masalahnya adalah empat orang di depan saya merupakan orang-orang yang satu kantor, yang satu makan di tempat dan yang tiga tidak dimankan di tempat, alias mbungkus. Dengan kondisi yang lapar dan sedikit emosi melihat perilaku ketiga orang ini yang menjengkelkan. Kenapa ? Karena tidak punya perencanaan yang matang soal pilihan menu. Sibuk memilih, begitu sudah punya pilihan, direvisi lagi, sehingga menghambat antrian dibelakangnya. Kemudian saya paksa diri saya untuk maju mendekati tumpukan piring sambil bertanya ke seorang laki-laki di depan saya, "bungkus ya mas ?", dan dia pun menjawab, "iya". Tidak ambil pusing, saya kemudian mengambil piring dengan sedikit menghentakkan ujung piring saya dengan ujung piring lainnya sehingga suaranya terdengar di seluruh ruangan (untung gak pecah....hehehehehehehehe). Seorang laki-laki dan dua orang perempuan yang mbungkus di depan saya ini pun mundur dan memberikan jalan bagi saya dan orang-orang yang antri di belakang saya untuk mengambil makanan. Begitu saya mengambil lauk, kemudian si penjual bertanya kepada laki-laki di depan saya,"bungkus mas ?", diapun menjawab, "bungkus sayurnya saja bu,". Lah ? Cuma mau bungkus sayur saja kok menghalang-halangi orang lain yang sedang antri. Masalah pertama selesai.
Yang namanya kesabaran itu memang penting, baik dalam kondisi apapun juga. Sudah makan habis satu piring, tapi masih lapar. Ya mau tidak mau harus segera diselesaikan, akhirnya beli satu buah bakpao dan satu botol sari kedelai untuk mengisi ruang-ruang kosong di perut.
Semoga bermanfaat.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.15 WIB, rasanya sudah sedikit terlambat untuk makan, dan perut sudah keroncongan. Ketika sampai, antrian sudah cukup lumayan. Tidak lama kemudian datang seorang ibu pekerja yang datang dan tiba-tiba saja berdiri di depan saya, tanpa melihat terlebih dahulu antrian yang paling belakang siapa. Namanya juga sudah lapar, langsung saja saya tegur, "antri bu..!!!", tanpa memandang saya si ibu dengan salah tingkah berkata, "eh...antriannya sampai mana ya ?", setelah itu keluar dari antrian dan menuju teman-temannya yang sudah makan duluan dengan berakting menitipkan tas. Dan kemudian si ibu tadi antri di belakang saya. Masalah kedua selesai.....lho kok ?
Sebelumnya pada antrian tersebut sudah ada masalah, yang menyebabkan antrian tidak segera maju. Masalahnya adalah empat orang di depan saya merupakan orang-orang yang satu kantor, yang satu makan di tempat dan yang tiga tidak dimankan di tempat, alias mbungkus. Dengan kondisi yang lapar dan sedikit emosi melihat perilaku ketiga orang ini yang menjengkelkan. Kenapa ? Karena tidak punya perencanaan yang matang soal pilihan menu. Sibuk memilih, begitu sudah punya pilihan, direvisi lagi, sehingga menghambat antrian dibelakangnya. Kemudian saya paksa diri saya untuk maju mendekati tumpukan piring sambil bertanya ke seorang laki-laki di depan saya, "bungkus ya mas ?", dan dia pun menjawab, "iya". Tidak ambil pusing, saya kemudian mengambil piring dengan sedikit menghentakkan ujung piring saya dengan ujung piring lainnya sehingga suaranya terdengar di seluruh ruangan (untung gak pecah....hehehehehehehehe). Seorang laki-laki dan dua orang perempuan yang mbungkus di depan saya ini pun mundur dan memberikan jalan bagi saya dan orang-orang yang antri di belakang saya untuk mengambil makanan. Begitu saya mengambil lauk, kemudian si penjual bertanya kepada laki-laki di depan saya,"bungkus mas ?", diapun menjawab, "bungkus sayurnya saja bu,". Lah ? Cuma mau bungkus sayur saja kok menghalang-halangi orang lain yang sedang antri. Masalah pertama selesai.
Yang namanya kesabaran itu memang penting, baik dalam kondisi apapun juga. Sudah makan habis satu piring, tapi masih lapar. Ya mau tidak mau harus segera diselesaikan, akhirnya beli satu buah bakpao dan satu botol sari kedelai untuk mengisi ruang-ruang kosong di perut.
Semoga bermanfaat.